4.29.2011

"Berkat Yang Tersamar"

Sering kali pada saat kejadian yang tidak menyenangkan menimpa, kita bertanya-tanya mengapa TUHAN membiarkan hal itu terjadi? Terlebih bila selama ini kita merasa telah menjadi anak Allah yang baik. Mengapa hal-hal buruk masih terjadi pada kita? Ada peristiwa-peristiwa dalam hidup kita yang sulit dimengerti pada saat kita mengalaminya. Kita hanya dapat berpasrah padaNYA, percaya bahwa DIA tidak akan memberikan yang buruk kepada kita (baca Yer 29:11).

Ilustrasi di bawah ini mungkin dapat membantu kita memahami bahwa sebenarnya di balik “kemalangan” itu ada berkat yang tersamar, yang belum kita sadari pada saat itu.

Ada sebuah kisah tentang seorang raja yang mempunyai seorang teman baik. Temannya ini punya kebiasaan berkomentar, “Ini bagus!” atas semua situasi dalam hidupnya, positif maupun negatif.

Suatu hari Sang Raja dan temannya pergi berburu. Temannya mempersiapkan dan mengisikan peluru untuk senapan Sang Raja. Kelihatannya Sang Teman melakukan kesalahan dalam mempersiapkan senjata tersebut, karena setelah raja menerima senapan itu dari temannya, senapan itu meletus dan mengenai jempolnya.

Seperti biasa Sang Teman berkomentar, “ Ini bagus!”, yang oleh raja dijawab, “Tidak, ini tidak bagus!” dan raja tersebut menjebloskan temannya ke penjara.

Kurang lebih setahun kemudian, Sang Raja pergi berburu ke daerah yang berbahaya. Ia ditangkap oleh sekelompok orang kanibal, kemudian dibawa ke desa mereka. Mereka mengikat tangannya dan menumpuk kayu bakar, bersiap untuk membakarnya. Ketika mereka mendekat untuk menyalakan kayu tersebut, mereka melihat bahwa Sang Raja tidak mempunyai jempol. Karena percaya pada tahayul, mereka tidak pernah makan orang yang tidak utuh. Jadi mereka membebaskan raja itu.

Dalam perjalanan pulang, raja tersebut ingat akan kejadian yang menyebabkan dia kehilangan jempolnya dan merasa menyesal atas perlakuannya terhadap teman baiknya. Raja langsung pergi ke penjara untuk berbicara dengan temannya. “Kamu benar, “ katanya, “baguslah bahwa aku kehilangan jempolku.” Dan ia menceritakan kejadian yang baru dialaminya kepada temannya itu. “Saya menyesal telah menjebloskan kamu ke penjara begitu lama. Saya telah berlaku jahat kepadamu.”

“Tidak,” kata temannya,”Ini bagus!”. “Apa maksudmu, ‘Ini bagus!’? Bagaimana bisa bagus, aku telah mengirim kamu ke penjara selama satu tahun.” Temannya itu menjawab, “Kalau kamu tidak memenjarakan aku, aku tadi pasti bersamamu.”

-----------------

Kehilangan jempol ataupun kebebasan karena di penjara bukanlah hal yang menyenangkan. Namun karena 2 peristiwa itulah, Sang Raja dan temannya tidak menemui ajalnya dalam peristiwa tahun berikutnya.

Demikian pula dalam hidup kita, ada peristiwa yang menyebabkan kita kehilangan materi, mata pencaharian bahkan orang yang kita kasihi. Tentu saja itu membuat kita sedih, kesal, marah, bahkan menggugat TUHAN karenanya. Beberapa di antara kita mengalami pergumulan batin yang panjang karena penolakan kita atas kejadian yang tidak menyenangkan ini. Ada yang menolak begitu keras, sehingga menjauh dari TUHAN.

Namun jika kita dapat mengikuti sikap teman raja di atas, yang secara positif menerima setiap peristiwa baik maupun buruk dalam hidup kita, niscaya suatu hari nanti kita akan menyadari adanya berkat-berkat yang tersamar dalam setiap peristiwa yang kita alami.

Jadi, seperti kata Anthony de Mello, marilah belajar untuk berkata “YA” terhadap setiap peristiwa dalam hidup kita. “YA” berarti menerima tanpa syarat segala sesuatu yang direncanakan TUHAN dalam hidup ini. Pada saatnya nanti, kita akan dapat “melihat” berkat-berkat yang tersamar dalam berbagai peristiwa di kehidupan kita; karena TUHAN bekerja dengan caraNYA yang misterius, yang tidak terselami oleh keterbatasan akal kita.

Sumber: KasihMu tiada duanya
Baca selengkapnya...

4.27.2011

"Cinta Tak Harus Memiliki"

“Kreek” pintu kamarku terbuka, seseorang tampak dari balik pintu. Aku mengangkat wajahku sedikit. Mama, aku menatap mama datar.“Sampai kapan kamu mau seperti ini?” tanya mama. Dia duduk disudut tempat tidurku. Aku bangkit dari kursi belajarku, ku hempaskan badanku diatas tempat tidur. Ku pandangi langit-langit kamar, terlihat bintang biru yang dulu pernah kubeli bersama Hans. Kupejamkan mataku “Sudah 2 bulan aku tak bertemu dengan Hans, kangen rasanya” batinku. Mama mengusap rambutku pelan.“Mama tahu kamu marah sama Papa dan Mama” aku diam. “Seharusnya kamu tahu apa yang kami lakukan ini untuk kebaikan kamu juga” ucap mama lagi.Aku beranjak dari tidurku, kulipat kedua kaki lalu memeluk lututku meletakkan kepala pada kedua lutut itu. “Kebaikan apa yang Cantik dapat ma?” ujarku pelan.“Papa sudah menjodohkan kamu dengan anak teman lama papamu. Dia anak yang baik dan juga bertanggung jawab. Mama yakin kamu akan bahagia bersama Dion”.“Apa mama dan papa benar-benar sayang pada Cantik?” tanyaku berharap. Mama menoleh. “Apa maksud Cantik tanya seperti itu, sayang?” kupandangi wajah mama dengan lembut. “tentu saja mama dan juga papa sayang padamu. Makanya berharap yang terbaik untukmu” ucap mama lagi. Sejenak aku diam, lalu aku beranjak. Aku duduk dikursi belajarku, ku buka laci meja. Ku ambil satu bingkai dari dalamnya, aku letakkan persis didepanku diatas meja.“Mama tahukan Cantik cuma mencintai Hans” ucapku pelan. “Cuma dia yang bisa buat Cantik bahagia, Cuma dia yang terbaik untuk Cantik. Itu mama sudah tahu kan?” suaraku bergetar, nafasku sesak. Begitu sakitnya dengan perasaan ini.“Mama tahu itu, tapi kamu bisa mencoba dengan Dion” ucap mama seraya berjalan mendekatiku.“Kenapa harus mencoba? Kalau Cantik sudah merasa yakin apa yang Cantik miliki. Cantik cuma menginginkan Hans, ma. Bukan yang lain” aku sudah tak tahan lagi dengan perasaan ini. Airmataku tumpah. “Apa mama ga mau lihat Cantik bahagia?” aku tertunduk didepan mama, membiarkan airmata itu jatuh terus menerus. “Papa sudah mengurung Cantik selama 2 bulan, Menyita Handphone Cantik. Usaha ini takkan berhasil ma! Cantik ga mungkin bisa ngelupain dan ninggalin Hans” nafasku turun naik. “Cuma Hans yang Cantik cintai dan Cantik Cuma mau menikah dengan Hans” ucapku lagi.Mama memelukku, kutumpahkan segala yang menyesakkan dada. “Cantik mau bahagia ma” ucapku pelan berharap lagi. Aku merasakan pundakku basah. Ternyata mama menangis.“Kalau Cuma Hans yang buat Cantik bahagia, mama bisa terima. Tapi Papa tak akan mungkin menerima itu” ucap mama disela tangisnya. Aku lepaskan pelukan mama.“Izinkan Cantik ketemu Hans, Ma!” aku menatap wajah mama.Mama berjalan keluar kamar, Aku hanya diam. Tak lama mama datang lagi, mama menghampiriku seraya menyerahkan Handphoneku.“Nih!” aku mengambil Handphone itu dari tangan mama. “Ambillah handphone Cantik ini, temui pangeranmu sayang! Mama mau kamu bahagia” mama tersenyum. Tanpa membuang waktu aku langsung berlari, aku ingin menemui Hans. Aku berlari sekuat tenagaku, menghampiri Hans. Aku berhenti tepat didepan Hans, sejenak kami hanya terdiam, aku mengatur nafasku. “Hans” ucapku pelan. Hans hanya diam. Dia membawaku kebangku taman yang ada didekat kami.“Rinduku tak mampu aku ucapkan lagi, Hans. Sudah 2 bulan aku tersiksa merindukanmu” ucapku pelan. “apa kamu juga merindukan aku Hans?”Hans mengambil tanganku, digenggamnya erat. “aku juga sangat merindukanmu, Cantik” ku tatap wajahnya yang tampan.“Bawa aku pergi, Hans! Bawa aku bersamamu” airmataku jatuh. “aku tak mau berpisah lagi dengan kamu”.Hans menyeka airmataku. “Jangan menangis lagi, Cantik!”“Bawa aku pergi dari sini Hans! Kita harus hidup bersama dan bahagia” isakku memohon.“ga mungkin Cantik, aku ga mungkin bawa kamu pergi”Aku terkejut dengan kata-kata Hans. Ku lepaskan genggamannya.“Kenapa Hans? Kenapa tidak mungkin membawaku pergi dari sini?” tanyaku cemas. Ku teliti wajah Hans. Airmuka Hans berubah, seperti ada sesuatu yang berat ada didirinya.“Katakan Hans! Kenapa? Apa Papa mengancam kamu untuk tidak bersamaku lagi? Jawab Hans!” Aku mendesaknya, kuguncang-guncangkan tubuh Hans.“Aku ga bisa! Ga bisa Cantik!” Suara Hans pelan tapi begitu berat.“Kenapa?” tanyaku putus asa. Mataku berkaca-kaca.“Minggu depan aku akan segera menikah. Ini undangannya”Hans menyodorkan selembar surat undangan didepanku. Bagai petir hatiku rasanya terbakar. Jantungku seolah berhenti berdetak.“Tidak!” jeritku putus asa lagi.“Ini bohongkan, Hans? Kau Cuma bercanda? Kau memang suka bercanda, aku tahu itu. Tapi kali ini please!! Jangan permainkan perasaanku”Aku menatap sepasang mata teduh itu. Berharap mendapat bukti dari matanya bahwa semua yang dikatakannya itu adalah lelucon.“ini kenyataan. Ini bukan lelucon” ucap Hans tegas. Aku menatap semakin dalam pada bola matanya.“Kenapa kau lakukan itu Hans? Kau tahu perbuatanmu itu bisa membunuhku. Kau tahu Hans!” jeritku keras atau tepatnya berteriak-teriak. Emosiku meledak, aku menarik-narik baju kemejanya.“Lebih baik kau bunuh saja aku, Hans! Bunuh aku!” aku menarik tangan Hans laluku pukul-pukul kepalaku dengan tangan itu.“Cukup! Cukup, Cantik!”Hans menghempaskan tanganku yang memegang tangannya. Seketika Hans memegang wajahku.“Aku ga sanggup melihat kau mati. Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu, Cantik” ucap Hans lembut.“Kau mencintaiku. Lalu kenapa kau lakukan itu Hans?”“Aku terpaksa. Aku juga mencintai mamaku. Aku tak mau dia mati. Mama mengancam akan bunuh diri kalau aku menolak menikah. Mereka sudah menjodohkan aku dengan seorang gadis anak teman Mama. Akupun tak tahu siapa gadis itu. Aku belum pernah bertemu dengannya”Hans membelai rambutku lembut. Tangisku makin meledak, aku merasa hancur, aku benar-benar hancur.“Maafkan aku Cantik. Aku terpaksa menuruti kehendak mereka”Aku tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan, Hatiku rasanya tercabik-cabik. Pelan-pelan aku aku melepas tangannya dari wajahku. Aku bergerak mundur.“Kau jahat, Hans. Aku tak bisa menerima keputusanmu ini” Aku meninggalkan Hans.“Kau jahat, Hans!” jeritku sekali lagi. Aku berlari sekencang-kencangnya meninggalkan Hans. Takku pedulikan teriakan Hans memanggilku. Yang kutahu sekarang hanya mati. Aku ingin mati saja. Aku terus berlari, berharap ada sesuatu yang menabrakku hingga aku bisa langsung mati. Entah kenapa sampai sejauh ini aku berlari tak juga ada yang menabrakku.Aku menghentikan lariku tepat diatas jembatan yang dibawahnya terdapat sungai. Aku ingin melompat kedalam sungai itu. Lalu tanpa ragu-ragu akupun melompat. Byuuuuur….aku masuk kedalam sungai. Didalam aku tak berusaha melakukan apapun, tak juga berenang. Padahal sejak kecil aku sangat suka berenang. Lamaku biarkan tubuhku tenggelam. Tubuhku sudah mulai lemah, aku kehabisan udara. Kupejamkan mataku. Aku tertidur. Aku sudah tak bisa merasakan apa-apa lagi. Apakah aku sudah mati?? Aku merasa ada setitik sinar yang amat terang ada didepanku, Aku berjalan kesana. Ku angkat tanganku untuk meraihnya. Kubuka mataku perlahan. Aku yakin ini sinar cahaya akhirat. Samar-samar kulihat wajah mama hadapanku.“Mama. Mama kok ada disini?” tanyaku bingung.“Cantik. Sayang kamu sudah sadar?” seketika mama mencium pipiku.“Cantik ada dimana, Ma?” kuteliti sekelilingku. Aku berbaring ditempat tidur. Kulihat alat kedokteran disamping kiriku, kutahu itu infus.“Sayang kamu ada di Rumah Sakit. Kamu tidak sadarkan diri selama 5 jam, setelah tenggelam disungai” jelas mama.“Mama kenapa aku selamat? Siapa yang menyelamatkan aku? Kenapa ga biarkan aku mati saja! Kenapa selamatkan aku, Ma?” aku meronta.Aku melepaskan selang infus yang ada di tanganku. Aku tak merasakan sakit pada tanganku akibat infus itu, karena rasa sakit di hatiku lebih perih dibanding itu.“Cantik tenang! Tenang sayang!” ucap mama menenangkanku.“Kamu mau tahu siapa yang menyelamatkanmu, sayang? Dia Hans” aku shock.“Hans, Ma?” tanyaku memastikan lagi.“Iya sayang” ucap Papa tiba-tiba muncul dibalik pintu, lalu mendekatiku.“Hanslah yang menyelamatkan kamu, sayang” Hans muncul dibelakang Papa.“Hans” ucapku terpana melihat sosok cowok yang sangat kucintai.“Kenapa kamu selamatkan aku?” Hans menghampiriku.“Aku sudah pernah bilang kalau aku ga bisa lihat orang yang aku cintai itu mati”“Tapi aku memang sudah mati”.“Tidak Cantik. Kamu tidak boleh mati. Setidaknya untuk orang-orang yang kamu miliki”.“Kalau kamu memang tak ingin aku mati. Batalkan pernikahanmu!” ucapku kesal.“Tidak. Aku tak bisa membatalkannya. Walaupun Papamu sekarang sudah mengizinkan hubungan kita, Aku tetap tak bisa. Aku tahu orang tuaku pasti memberi yang terbaik untukku”.“Jadi kamu anggap aku bukan yang terbaik” aku membesarkan volume suaraku. Aku semakin berang, Papa memelukku. “Kamu tetap yang terbaik, Cantik. Tapi mungkin, kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Bukankah cinta tak selamanya harus memiliki. Belajarlah menerima kenyataan, pasti ada yang terbaik untukmu” Hans berbalik meninggalkan ruangan perawatanku ini.Aku menangis, aku tak mampu berbuat apa-apa. Aku tahu keputusan Hans tadi sudah Final. Papa memelukku erat, kusadari papa juga menangis. Mungkin merasa bersalah, pernah menentang cinta kami. Sudah 5 hari aku mengurung diri dikamar. Menangisi nasibku, nafsu makanku hilang. Papa yang sangat khawatir dengan keadaanku, dia tak pernah berhenti membujukku untuk makan. Walaupun kadang usahanya itu sia-sia. Aku Cuma mengkonsumsi susu dan air yang selalu tersedia dikamarku.Aku berbaring lemah diatas tempat tidur. Kulihat almanak di meja belajarku. Ada coretan hitam pada tanggal 2. itu hari pernikahan Hans, dan hari itu adalah besok.Tiba-tiba aku mendapat ide untuk menggagalkan acaranya besok. Aku akan hadir untuk menghancurkan pestanya. Ya, aku akan menghancurkan pestanya! Ucapku dalam hati. Aku sudah membayangkan, Hans akan kembali padaku. Aku hendak memejamkan mataku. Tuuut….tuuut… handphoneku berbunyi. Sebuah pesan di terima. Aku meraih handphoneku, kubaca pesan itu. Hans.***Cantik. Semoga kamu baik-baik saja. Besok, akhir dari kisah cinta kita. Aku harap kamu bisa menerima kenyataan. Seperti aku akan belajar menerimanya. Kamu tahu aku sangat mencintaimu, tapi kita tak bisa bersama. Biarlah rasa cinta ini selalu menetap didalam hati. Tanpa harus memiliki***Aku membanting ponselku. Ponsel itu hancur, seperti juga hatiku yang hancur. Aku menangis lagi, kenapa Hans bisa kuat menghadapi ini? Aku mencoba mencerna lagi kata-kata Hans dalam pesan tadi.Aku sadar, Hans benar. Aku akan mencoba menerima kenyataan. Aku segera menyeka airmataku, mencoba tuk pejamkan mataku.“Semoga besok sedihku telah jauh pergi bersama malam ini!” ucapku lirih. Aku terlelap.Suasana pesta begitu meriah, aku berjalan masuk. Aku tak peduli dengan semua yang ada disini, tujuanku Cuma satu. Aku terus berjalan ke pelaminan, kulewati orang-orang dengan cueknya.Aku langsung menuju hadapan Hans. Aku berdiri tepat didepan Hans, aku ambil tangannya dalam genggamanku. Ku peluk tubuh Hans dengan segenap hatiku.“Seperti permintaanmu aku akan berusaha menerima kenyataan ini. Tapi jangan paksa aku untuk membuang rasa cinta ini. Aku tahu cinta tak harus memiliki. Tapi hatiku akan selalu milikmu. Semoga kamu bahagia!” ucapku lirih dalam pelukan Hans.Aku melepaskan pelukanku dan meninggalkan Hans, juga kerumunan orang-orang yang memandang aneh padaku. Aku tak peduli, aku terus berjalan keluar. Karena aku harus tetap menjalani hidupku. Aku paham semua ini adalah kuasa Tuhan dan Dia pasti akan mengirimkan seseorang yang memang terbaik untukku. Baca selengkapnya...

4.23.2011

"Kita Tidak Ditentukan Orang Lain"

Dua orang sahabat sedang menghampiri kios koran & membeli beberapa koran serta majalah. Penjual koran yang seharusnya gembira ternyata melayani mereka dengan buruk, tidak sopan, dan dengan muka cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan yang buruk seperti itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual tersebut. Orang pertama bertanya kepada sahabatnya, “Mengapa kamu bersikap sopan kepada penjual menyebalkan itu?”
Sahabatnya menjawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak?”

Yess..!!!

Itulah pointnya!

Jangan pernah biarkan orang lain menentukan cara kita bertindak, seandainya orang tersebut sedang melakukan hal yang buruk kepada kita. Sayangnya, sering kali kita tidak berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang tersebut.

Harus kita akui, kadang kala kita gagal juga dalam hal ini, khususnya saat kita berkendara. Saat ada mobil lain menyerobot jalan dengan seenaknya, kita tiba-tiba jadi jengkel & berusaha membalasnya dengan gantian menyerobot jalannya. Tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan orang lain terhadap kita. Di sisi lain, kita bisa berbuat sedemikian baik, santun, dan luar biasa terhadap orang yang juga melakukan hal yang sama kepada kita. Saat kita merenungkan tentang hal ini, kita jadi malu sendiri. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu?


Jaga suasana hati, jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak!

Pilihlah tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik!

Decision to act is in the hands of our own!

Lukas 6:32
"Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka."


Tuhan memberkati anda sekeluarga!

Sumber: KasihMu tiada duanya
Baca selengkapnya...

Kenapa bukan aku?

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi , latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara.

Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini?
Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa.

Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah.

Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku.
Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam?

Aku berpaling pd Ayahku. Katanya, “Semua terjadi karena suatu alasan.”

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger.
Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali.
TUHAN, Sebenarnya aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu.

Kenapa bukan aku?
73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang.

Aku teringat kata-kata ayahku,”Semua terjadi karena suatu alasan.”
Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun Aku sangat menginginkannya karena TUHAN memiliki alasan lain untuk kehadiranku dibumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang.

Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.

Ternyata, TUHAN mengabulkan doa kita dengan 3 cara :
1. Apabila TUHAN mengatakan YA; maka kita akan MENDAPATKAN APA YG KITA MINTA,
2. Apabila TUHAN mengatakan TIDAK; maka kita akan mendapatkan yg LEBIH BAIK,
3. Apabila TUHAN mengatakan TUNGGU; maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak-NYA.

TUHAN tidak pernah terlambat, DIA juga tidak ter-gesa-gesa..


Tuhan memberkati anda sekeluarga!

Sumber: KasihMu tiada duanya
Baca selengkapnya...

4.22.2011

"4 Musim"

Suatu hari seorang ayah menyuruh anak-anaknya ke hutan melihat sebuah pohon pir di waktu yang berbeda.

Anak pertama disuruhnya pergi pada musim DINGIN, Anak kedua pada musim SEMI, yang ketiga pada musim PANAS, dan yang keempat pada musim GUGUR.

Anak 1: pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok.
Anak 2: pohon itu dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan.
Anak 3: pohon itu dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum.
Anak 4: Ia tidak setuju dengan saudaranya, ia berkata bahwa pohon itu penuh dengan buah yang matang dan ranum.

Kemudian sang ayah berkata bahwa kalian semua benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda.

Ayahnya berpesan "mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yang sulit"

Opportunity:
Ketika kita sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kita tidak mampu, bodoh dan bernasib sial. Ditangan Tuhan hidup kita BERARTI, tidak ada istilah "nasib sial" bagi orang percaya.

Kerjakan yang menjadi bagian kita dan percayalah Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya...
Jika kita tidak bersabar ketika berada dimusim dingin, maka kita akan kehilangan musim semi dan musim panas yang menjanjikan harapan, dan kita tidak akan memanen hasil dimusim gugur.

"Kegelapan malam tidak selamanya bertahan, esok akan datang fajar yang akan mengusir kegelapan."

Tuhan membuat segala sesuatunya menjadi indah pada waktuNya. Ucapkanlah syukur selalu!


Tuhan memberkati anda sekeluarga!

Sumber: KasihMu tiada duanya
Baca selengkapnya...

4.16.2011

“ PERLINDUNGAN KELUARGA ”

" Sebab awal dunia , ALLAH menjadikan laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.Demikianlah mereka bukan lagi dua , melainkan satu. Karena itu , apa yang telah dipersatukan ALLAH, tidak boleh diceraikan manusia." Markus 10:6-9.

Sebelum kita membahas bacaan ayat di atas lebih lanjut, maka terlebih dulu kita melihat lagi permulaan ALLAH menciptakan manusia. Pada mulanya ALLAH menciptakan Adam, lalu ALLAH memberinya teman hidup kepada Adam sebagai penolong yaitu Hawa, seperti yang tertulis dalam Kejadian 2:18 TUHAN ALLAH berfirman: Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. " Setelah ALLAH memberikan penolong kepada Adam , maka terciptalah suasana yang harmonis diantara mereka berdua.Tetapi sayang , oleh karena mereka melanggar perintah ALLAH, maka mereka jatuh dalam dosa . Dan sejak saat itulah mulai terjadi perdebatan diantara mereka. Dimana Adam tampak lebih dominan dibanding Hawa.
Keadaan seperti ini bukanlah sering kita dapati dalam kehidupan sehari-hari ? dimana banyak terdapat keluarga yang awalnya harmonis, tetapi diahkiri dengan pertikaian sampai pada perceraian? Hal begini sangat tidak dikehendaki oleh ALLAH, sebab ketika terjadi pertikaian dalam keluarga kita, maka perlindungan dari ALLAH itu mulai lepas dan iblis mulai masuk dalam kehidupan ( rumah tangga ) kita. Ada tiga hal penting yang harus kita pahami, supaya perlindungan ALLAH tetap berlaku dalam kehidupan ( rumah tangga ) kita :
1. Memiliki hak yang sama .
Dalam sejarah dunia yang dimulai dari Adam dan Hawa telah terjadi suatu perdebatan, dimana mereka saling menyalahkan dan merendahkan, terutama pada diri Adam. Seolah-olah Adam lebih dominan derajatanya lebih tinggi dibanding dengan Hawa.Memang ,seorang laki-laki tidak berasal dari perempuan , tetapi perempuan berasal dari laki-laki. Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki. Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.. " ( 1 Korintus 11:8-10 ). Tetapi bukan berarti laki-laki bersifat dominan atau lebih tinggi derajatnya dibanding dengan wanita, sebab dalam ayat berikut ini dikatakan: " Namun demikian, dalam TUHAN tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan. Sebab sama seperti perempuan berasal dari lai-laki, demikain pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan ; dan segala sesuatu berasal dari ALLAH." Jadi kedua-duanya mendapat hak yang sama dan tidak ada yang lebih dominan diantara mereka. Jikalau diantara mereka saling dominan maka saat itu iblis mulai bekerja untuk memecah belah rumah tangga.
Berapa banyak suami-suami yang bersikap dominan terhadap isterinya, karena merasa dialah yang mencari nafkah dalam rumah tangga. sehingga hidupnya mulai sembarangan ? Berapa banyak suami-suami yang tidak mau mendengar nasehat dari isteri, karena ia merasa sebagai kepala rumah tangga? Saudara, firman TUHAN mengingatkan dengan tegas :" Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya , demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya." ( 1 Korintus 7:3-4 ). Dan didalam 1 Petrus 3:7 juga dikatakan " " Demikian juga kamu,hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu , sebagai kaum yang lebih lemah ! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan supaya doamu jangan terhalang." Begitu pula sebaliknya, walaupun posisi isteri dalam karirnya lebih tinggi dibanding suami. Karena berapa banyak isteri-isteri yang menganggap rendah suaminya karena tidak memiliki prestasi yang lebih darinya. Tetapi firman TUHAN menasehatkan : " Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada TUHAN......." ( Efesus 5:22-24 ).
2. Meninggalkan ibu dan bapak untuk bedampingan dengan isteri/suami.
Ada sebuah sejarah yang nampaknya sulit untuk dirubah, karena sejarah ini berlaku turun -temurun yaitu mengenai hubungan mertua atau menantu selalu ada masalah ; baik itu menantu perempuan maupun menantu laki-laki. Hal ini terjadi karena adanya latar belakang dan pola pikir yang berbeda. Oleh sebab itu firman TUHAN mengatakan ; " sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging . Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu." ( Markus 7:8 ). Oleh sebab itu, apabila suami isteri meninggalkan bapah dan ibunya, maka tidak ada kesempatan bagi iblis untuk intervensi dalam kehidupan rumah tangga yang sedang dibangun, sehingga dari situlah berkat TUHAN senantiasa tercurah.
Seandainya kita harus tinggal di rumah yang sederhana, atau rumah kontrakan maupun kost satu ruangan , janganlah
kecil hati karena ALLAH tetap memelihara kita dan DIA akan memberkati kita secara luar biasa, selama kita hidup rukun dan tidak ada pertentangan dengan orang tua. Karena berapa banyak orang tua yang mengutuki anak menantunya atau sebalikyna, sehingga ada kesempatan iblis masuk kehidupan dan pada akhirnya hidup mereka tidak terlindungi lagi . Dan melalui ayat diatas biarlah boleh menjadi peringatan bagi kita semua untuk berani melangkah dengan iman, bahwa ALLAH sanggup memelihara kita.
3. Menjadi satu kesatuan .
Pengkotbah 4:9-12 " Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka . Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wahai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas ? Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan . Tali tiga lembar tak mudah diputuskan."
Suami isteri itu harus tetap menjadi satu, karena ketika mereka menjadi satu maka TUHAN akan hadir ditengah-tengah mereka untuk memberikan perlindungan ( Matius 18:19-20 ).Memang untuk mempersatukan dua orang yang memiliki latar belakang yang berbeda itu sangat sulit. Tetapi, apabila diantara mereka dapat menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing, serta saling memperhatikan bahwa hak mereka adalah sama, terlebih itu mereka harus saling mempercayai serta berharap yang didalamnya ada muatan kasih, maka akan terciptalah kata-kata " tali tiga lembar tak mudah diputuskan." Maksudnya hubungan suami isteri sama dengan hubungan jemaat dengan KRISTUS, dimana kita beribadah harus ada muatan iman, pengharapan dan kasih...Amen.
TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga...Amen

Sumber: KasihMu tiada duanya
Baca selengkapnya...