1.27.2011

"Nahkoda"

Suatu saat aku sedang menikmati senja dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh. Kulihat Tuhan di ruang pengemudi, Ia menatapku & berkata : "Lepaskanlah tambatan tali itu & biarkan Aku membawa engkau ke seberang. Sebab bukan rancangan-Ku engkau tertambat di sini".

Gelisah & kuatir aku menjawab : "Tuhan, bukankah lebih baik aku tetap di sini ? Aku tidak akan melihat topan & badai & aku dapat kembali ke darat kapan pun aku mau".

Dengan lembut, Ia memegang tanganku, menatap mataku & berkata : "Jika engkau tidak mengalami topan & badai, engkau tidak akan pernah melihat bagaimana Aku mengatasi semua itu. Engkau juga tidak akan pernah melihat, bahwa Aku berkuasa atas semua itu".

Dalam pergumulan, aku memandangi tali yang mengikat perahu. Di tali itu, ku lihat ada rasa kuatir akan Keuangan, Pekerjaan, Kehidupan & Masa depanku. Dalam hatiku aku bertanya, Tahukah Ia apa yang aku inginkan ? Mengertikah Ia apa yang aku rindukan ?

Tuhan memelukku & berkata lembut : "Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kau inginkan, bahkan mungkin kebalikannya yang akan engkau dapatkan. Тetapi maukah kau percaya, bahwa rancangan-Ku adalah rancangan damai sejahtera & masa depanmu adalah masa depan yang penuh harapan ?".

Ia memeluk & menangis bersamaku, lalu dengan berat aku melepas tali perahuku. Ku lepaskan semua rasa kuatir itu dari hatiku. Ku letakkan hak atas masa depanku di tangan-Nya, aku tidak tahu bagaimana nanti masa depanku, Тapi aku percaya Ia sudah ada di sana.

Sambil menangis aku menatapNya & berkata : "Jadilah nakhoda dalam hidupku & marilah kita berlayar bersama".

Sumber: Email

Tidak ada komentar:

Posting Komentar