"COGITO ERGO SUM" (Aku berpikir, maka aku ada)
Cogito Ergo Sum adalah ungkapan bahasa latin yang artinya Aku berpikir maka aku ada. Ungkapan kata-kata ini dilontarkan oleh Rene Descartes, seorang filsuf beraliran Rasionalis dan dijuluki sebagai Bapak Filsafat Modern.
Dia telah menyangsikan segala wujud sesuatu, tetapi dalam keserbasangsiannya itu ada satu hal yang pasti, yaitu bahwa aku bersangsi, dan bersangsi berarti berpikir, karena berpikir maka aku ada. Itulah yang menjadi landasan dasar filsafatnya. Descartes mengatakan bahwa segalanya harus disangsikan secara radikal, dan tidak boleh diterima begitu saja. Kalau suatu kebenaran tahan terhadap kesangsian artinya tidak disangsikan lagi. Itulah kebenaran sesungguhnya dan harus menjadi dasar bagi ilmu pengetahuan.
Itu sebabnya Cogito Ergo Sum harus di artikan sebagai “saya yang sedang sangsi, ada”.
Bagi Descartes berpikir berarti menyadari. Jika saya menyangsikan, maka saya menyadari sungguh-sungguh bahwa saya menyangsikan. Memang apa saja yang saya pikirkan dapat saja suatu khayalan, akan tetapi bahwa saya berpikir bukanlah khayalan. Tidak ada seorangpun dapat menipu saya, bahwa saya berpikir dan oleh karena itu di dalam hal berpikir ini saya tidak ragu-ragu, maka saya ada. Inilah suatu pengetahuan langsung yang disebut kebenaran filsafat yang pertama. Saya berada karena saya berpikir. Jadi saya adalah sesuatu yang berpikir,suatu substansi yang seluruh tabiat dan hakekatnya terdiri dari pikiran dan untuk berada tidak memerlukan suatu tempat atau sesuatu yang bersifat inderawi.
Saya berpikir adalah pasti, sebab saya berpikir adalah jelas dan terpilah-pilah. Ciri khas kebenaran yang dapat dipastikan adalah jelas dan terpilah-pilah. Meskipun demikian dia tidak mengingkari pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman. Hanya saja pengalaman dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran.
Dalam usahanya untuk mencapai kebenaran dasar, Descartes menggunakan metode Deduksi, yaitu dia mendeduksikan prinsip-prinsip kebenaran yang diperolehnya kepada prinsip- prinsip yang sudah ada sebelumnya yang berasal dari definisi yang jelas. Descartes mengajak kita untuk mencari kenyataan yang jelas pada akal budi yang tidak diragukan lagi,dengan cara:
1. Tidak menerima suatu sebagai benar, sebelum terbukti benar.
2. Untuk membuktikan kebenaran sesuatu, kita harus:
- Menghindari kesimpulan yang tergesa-gesa.
- Menghindari dugaan terhadap suatu hal.
3. Kenyataan yang terbukti benar adalah “apa yang datang secara terang dan
jelas pada akal budi”, yang merupakan sesuatu yang tidak dapat kita ragukan
lagi.
Baca selengkapnya...